Tuesday 22 April 2014

Inilah Pilihanku

Assalamualaikum semuanya. Sudah 3 bulan lebih ya saya tidak mem-posting cerita hidup saya lagi hehe. Langsung aja ya,saya ingin bercerita awal mula saya mengenakan jilbab. Siapa sih yang tidak tahu tentang jilbab,pasti pada tahu kan. Yap, saya mengenakan jilbab sejak awal kelas 12. Saya memutuskan untuk memakai karena dorongan dari guru-guru saya. Waktu itu,sekolah kami melaksanakan yang namanya Pesantren Kilat. Nah,acara tersebut mewajibkan siswi memakai jilbab. Awal pakai,sedikit gerah tetapi selang 3 hari rasanya nyaman,sejuk,dan tidak ribet mengurus rambut. Ibu guru mengatakan "Mahqfira cantik pakai jilbab. Jangan dilepas,nak" kata-kata itu yang langsung menyentuh hati saya. Cukup senang di puji seperti itu,awalnya belum mau pakai jilbab tetapi tidak tahu kenapa ada dorongan dan bisikan dari dalam diri untuk mengenakan jilbab. Besok paginya,saya ke sekolah untuk mengikuti rapat IBB(acara pertandingan bola basket se-Makassar) dan pertama kalinya saya mengenakan jilbab seutuhnya. Teman-teman tidak mengenal saya,mereka baru menyadari yang lewat di depan mereka itu saya. Semuanya pada bilang "Ada angin apa ini kau pake jilbab? Cieeee alim nya" saya hanya tersenyum malu sembari berkata "yeee kenapakah,ada yang salah?huuuu".

Saya berterima kasih kepada Ibu Guru yang sudah memuji dan mendorong saya untuk menunaikan kewajiban sebagai wanita muslimah. Namun,menjadi wanita muslimah dan istiqomah itu sangatlah susah. Saya tahu,zaman semakin berkembang. Berbagai macam usaha yang dilakukan wanita modern untuk terlihat cantik dan menarik di depan kaum adam dan bergaya sesuai fashion yang disuguhkan oleh para designer dunia. Keinginan membuka jilbab itu sangatlah besar dalam hati saya,karena saya ingin menjadi mereka yang bisa berpakaian ala anak muda jaman sekarang agar terlihat keren di depan khalayak umum. Astaghfirullah, nampaknya dunia menolak dengan keras untuk saya ber-istiqomah,dunia memberontak dan berhasil menjerumuskan saya ke lubang dosa. Pada waktu itu, saya tidak istiqomah,saya membuka jilbab di beberapa kegiatan. Rasanya Malu,Malu,Malu,dan Menyesal. Hanya kata-kata itu yang bisa menjelaskan perasaan saya ketika membuka jilbab. Rasanya di tampar di depan orang-orang,dicambuk dengan rotan,dan seperti rambut saya terkena api neraka yang sudah pasti saya tahu bagaimana panasnya. Ya Allah, saya memohon ampun atas ketidak-istiqomah ini.

Setelah itu, saya mencoba merenung atas ke khilafan saya membuka jilbab dan berjanji untuk tidak membukanya lagi. Saya belajar untuk istiqomah mulai beberapa bulan yang lalu dengan tidak mem-posting foto di sosial media yang tidak mengenakan jilbab,liburan ke pantai,jalan bersama keluarga,dan berbagai moment yang saya lalui. Alhamdulillah,saya cukup bangga terhadap diri saya yang mampu menghilangkan keinginan untuk membuka jilbab lagi. Saya semakin mantap,nikmat,nyaman,bahagia memakai jilbab dan Insya Allah tidak akan pernah melepasnya hingga maut memisahkan diriku dengan kain biasa tersebut,walaupun dunia dengan kerasnya mendorong hati dan mencuci pikiran saya untuk membukanya kembali.

Selain itu, menjalankan perintah Allah SWT.yang satu ini tidaklah mudah. Banyak rintangan yang dilalui. Di negara yang mayoritas muslim saja susah untuk mendapatkan sebuah pekerjaan yang halal,apalagi di negara yang minoritas muslim. Sangatlah susah bagi yang berjilbab,di tolak sana-sini hanya karena kain yang berada di kepala ini, di bilang teroris, sok suci, sok paling benar,dan masih banyak kata-kata yang keluar dari mulut orang-orang yang tak bertanggung jawab itu. Saya menginginkan dunia tidak membedakan seseorang yang memakai jilbab maupun tidak memakai jilbab untuk bisa berjihad di jalan Allah SWT. Saya hanya ingin mendapatkan surga firdaus Allah SWT. Saya tidak ingin melihat bapak saya di masukkan ke lubang neraka jahannam karena tidak menyuruh anak perempuannya untuk menutup aurat dan saya takut rambut yang sudah saya rawat di percikkan api neraka jahannam oleh malaikat Malik, naudzubillahi minzalik Ya Allah. 

Satu hal diantara beberapa hal yang sudah saya ceritakan diatas,yang sangat ditakutkan oleh beberapa wanita ketika mereka memutuskan berjilbab ialah jauhnya jodoh dari mereka. Jujur,saya berpikiran seperti itu juga. Saya takut,dengan menutup aurat,semua lelaki tidak ada yang mau mendekati saya. Tetapi,pikiran itu saya mencoba untuk membuangnya jauh-jauh. Saya percaya bahwa Seorang lelaki yang baik pasti akan memilih wanita yang baik pula dan seorang lelaki pasti tidak akan mau menjadi orang yang kedua atas Istrinya,karena tidak ada balasan kebaikan selain kebaikan itu pula. Saya berharap, Allah SWT.akan mengirimkan pria sholeh,tampan,mapan,bertanggung jawab,dan sayang keluarga untuk saya kelak. Karena, saya ingin menjadikan suami saya sebagai 'My Endless Love', 

Akhir kata, saya bukanlah wanita yang sempurna,saya hanyalah wanita yang masih banyak dosa,timbangan kebaikan saya 'mungkin' lebih ringan dari timbangan keburukan saya. Saya hanyalah manusia yang masih mencari pahala dari Allah SWT.dan ingin bahagia di akhir zaman walaupun melewati kejamnya dunia yang fana ini. Semoga kita semua selalu berada di jalanNya, selalu mengingat kematian agar kita semua selalu berbuat kebaikan di dunia,menjauhi laranganNya, dan bertemu di surga firdausNya. Amin, Bismillah, Insya Allah :)


Salam,
Fir

No comments:

Post a Comment